Untuk Aktifis Dakwah, Untukmu, Dan Untukku: Amal Lengkapi Lisan
Apa yang ada dalam benak Anda bila Anda melihat sebuah tempat yang
bersih, orang yang menawan, atau kemudian tutur kata yang baik yang lisannya
mulia, maka Anda kemudian akan mendengarkan kata-katanya ketika Ia berkata, dan
menerima apa yang Ia sampaikan.
Benar. Kebanyakan manusia bukan melihat apa yang disampikan, tapi
kebanyakan manusia melihat siapa yang menyampaikan. Maka salah satu yang
terpenting dalam dakwah adalah siapa yang menyampaikan dan apa yang kemudian Ia
sampaikan. Tapi seringkali orang melihat apa yang disampaikan tidak terlalu
penting dari siapa yang menyampaikan. Dalam salah satu riwayat, Rasulullah SAW
tercatat pernah mengislamkan seseorang hanya dalam waktu 2 menit pertemuan,
hanya salaman kemudian bersapa singkat dan orang inipun mau untuk masuk islam.
Menjadi pertanyaan bagi kita, berapa lama kemudia kita berdakwah untuk membuat
orang yakin kepada islam dan mau untuk masuk ke agama islam? Yang menjadi
pertanyaan lagi, apa yang dilakukan Rasullah sehingga beliau bisa membuat orang
yakin hanya dengan 2 menit untuk menerima islam? Nah ini kemudia yang akan kita
jawab.
Ternyata apa yang orang lihat, persepsi orang kepada kita
menentukan berapa nilai ucapan-ucapan yang keluar dari lisan kita. Ketika orang
menilai kita rapi, terpercaya, bersih dan bersahaja, kita selalu menolong orang
lain, kita selalu melakukan hal-hal kebaikan yang lain, maka islam lebih mudah
terima dari orang-orang yang seperti ini dibandingkan orang-orang yang lain.
Orang-orang sering berkata: apa yang engkau perbat terlalu keras
bagi telinga bagi saya untuk mendengar apa yang engkau katakan. Oleh karena
itu, seringkali apa yang kita perbuat lebih berarti daripada semua yang kita
katakan. Gambar berbicara lebih banyak dari kata-kata. Karena itulah perbuatan
berbiacara lebih bayak daripada sekadar dakwah. Oleh karena itu sesuaikanlah
apa yang kita lakukan dengan apa yang kita bicarakan. Sehingga perbuatan kita
sekeras dengan apa yang kita keluarkan. Namun, ingat baik-baik tidak sampai
kapanpun kita harus mengatakan sesuatu yang orang lain inginkan, perintah Allah
adalah yang paling utama “Janganlah takut manusia, takutlah padaKu”, maka
apapun yang harus disampaikan, sampaikan! Tidak ada tawar menawar. Namun, tentu
saja harus disampaikan dengan lisan yang baik dan amal yang menawan.
sumber: Ustad Ir. Felix Siauw
edit: Istiqomah istiqomah7@yahoo.com istiqomah.azizah.1@facebook.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar