Rabu, 07 Mei 2014

Peningkatan Kualitas Kepemimpinan Umat Islam Sebagai Upaya Mencapai Masyarakat Madani

Peningkatan Kualitas Kepemimpinan Umat Islam Sebagai Upaya Mencapai Masyarakat Madani

Pada akhir abad XX tampak gejala yang menunjukkan perkembangan dan kemajuan berbagai aspek kehidupan manusia, sebagai makhluk sosial dan makhluk budaya. Gejala itu terjadi karena pengaruh perkembangan ilmu/pengetahuan dan tekhnologi yang sangat pesat, sebagai bagian dari kebudayaannya yang bersifat dinamis. Manusia dengan akal/pikiran yang diberikan Allah SWT tidak jemu-jemunya berusaha menggali dan mengungkapkan rahasia alam sekitar dan rahasia dirinya sendiri,baik secara biologis/phisiologis maupun psikis/spiritual dan sebagai makhluk social. Berbagai penemuan telah dihasilkannya, dan diantaranya tidak sedikit yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas kehidupan manusia yang berfungsi pula sebagai usaha memakmurkan bumi. Di samping itu ada pua hasilnya yang tidak bemanfaat, bahkan cenderung dapat menimbulkan kerusakan dan merugikan kehidupan manusia.
Dari uraian singkat di atas berarti manusia sendiri yang berkewajiban mengendalikan perkembangan dan kemauan ilmu/pengetahuan dan tekhnologi, yang dibutuhkannya untuk meningkatkan kualitas kehidupannya.
Dalam kondisi masyarakat yang semakin maju, setiap umat islam terutama yang menjadi pemimpin umat, harus berusaha meningkatkan kualitas dirinya. Usaha itu sangat penting karena bersamaan dengan kemajuan ilmu/pengetahuan dan tekhnologi, semakin banyak manusia yang tersesat dengan mendewakan akalnya dalam mengisi kehidupan. Kepemimpinan yang berkualitas sangat diperlukan oleh umat islam sebagai satu jamaah atau di dalam jamaah masing-masing, agar mampu memainkan peranan aktif dan positif dalam memakmurkan bumi. Dengan pemimpin yang berkualitas, diharapkan umat islam akan mampu mewujudkan kejayaannya kembali sebagai masyarakat madani. Pemimpin-pemimpin dalam melaksanakan kepemimpinan yang berkualitas dengan kendali iman, setiap gerak  dan langkahnya selalu didasarkan pada petunjuk dan tuntunaan Allah SWT.
Peningkatan kualitas kepemimpinan di lingkungan umat islam, pangkalnya terletak pada peningkatan iman yang mendasari kehendak untuk berbuat amal kebaikan bagi orang lain. Pada giliran berikutnya peningkatan kualitas kepemimpinan harus ditempuh melalui usaha mengembangkan kemampuan berpikir, dengan tetap berada dalam kendali iman. Peningkatan kemampuan berpikir itu secara langsung berpengaruh pada kemampuan menetapkan keputusan, yang akan mewarnai kualitas kegiatan setiap orang yang dipimpin. Pada giliran berikutnya, kemampuan berpikir yang meningkatkan kualitasnya, harus diiringi dengan peningatan kemampuan mengkomunikasikannya, agar mampu mewarnai dan mempengaruhi cara berpikir, bersikap, dan berperilaku orang-orang yang dipimpin. Dengan demikian dapat diharapkan juga kualitas kehidupan akan meningkat, karena setiap orang mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari. Dengan kata lain peningkatan kemampuan berpikir dan mengkomunikasikan hasilnya berupa keputusan-keputusan, pada dasarnya berarti juga mampu memecahkan masalah secara efektif dan bersifat aplikatif.
Kualitas kepemimpinan bagi orang-orang yang beriman, tidak cukup dengan hanya memperluas wawasan yang berkenaan dengan ilmu dan tekhnologi yang bersifat duniawiah, tetapi juga di bidang keagamaan.
Para pemimpin sepatutnya menyadari bahwa usaha meningkatkan kualitas kepemimpinan, tidak ada titik akhirnya. Tidak seorang pun di dunia ini yang mempunyai kepemimpinan sempurna, kecuali para Nabi dan Rasul khususnya Rasulullah SAW, kapan pun dan di mana pun juga melalui interaksi kemanusiaan, seorang pemimpin selalu dapat meningkatkan  kualitasnya. Demikian pula setiap pemimpin dapat meningkatkan kualitas kepemimpinannya, dengan memanfaatkan sarana yang ada di sekitarnya, tanpa tergantung pada sarana yang dapat diadakan secara formal.
SUMBER: Hadari, Nawawi, 2001. Kepemimpinan Menurut Islam. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.

Tidak ada komentar: